Iman yang Mengalahkan Rasa Takut

Ayat Renungan: 

2 Timotius 1: 7, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

2 Korintus 12: 9, “Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”

 

Merasa takut itu biasa, karena itu adalah sifat alamiah yang dirasakan manusia. Tapi ketika kita merasa takut, apakah kita memilih mengandalkan kekuatan sendiri atau bersandar kepada Tuhan?

Ketakutan kita mungkin adalah salah satu kelemahan kita. Tetapi ketakutan itu bisa menjadi kesempatan terbaik kita jika kita mau melibatkan Tuhan di dalamnya. 2 Korintus 12: 9 menyampaikan, "Di dalam kelemahan kita, kuasa Tuhan menjadi sempurna." Artinya, saat kita mengandalkan Tuhan di dalam iman, ketakutan kita akan lenyap. 

Alkitab menuliskan bagaimana Rasul Paulus menguatkan muridnya Timotius bahwa di dalam Tuhan ketakutan akan digantikan dengan kekuatan. Jadi, jika kita takut gagal, mungkin musuh rohani sedang berusaha membuat kita gagal mencapai rencana yang Tuhan tetapkan atas hidup kita. 

"Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, dan ketertiban." (2 Timotius 1: 7)

Mungkin hari-hari ini, kita sedang menghadapi banyak ketakutan. Mari menghadapinya dengan iman dan doa yang penuh kepercayaan. Saat kita berdoa, Tuhan akan menyingkapkan beragam penghalang dalam hidup kita sehingga kita akan semakin mengandalkan Dia untuk menunjukkan cara menghancurkan setiap penghalang tersebut dengan kuasa-Nya. 

Ingatlah bahwa iman bukan berarti tidak takut, tapi iman berarti tidak membiarkan rasa takut menghentikan langkah kita.

 

Action: Perkatakan ayat dalam 2 Korintus 12: 9 dan 2 Timotius 1: 7 atas dirimu sendiri hari ini dan izinkan Tuhan memimpinmu menghadapi situasi dan kondisi apapun yang tampaknya begitu menakutkan hari ini. 

Ayat Hafalan: 2 Timotius 1: 7, “Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

Related Articles